Kata Urug pada kampung ini berasal dari kata "Guru" yang berarti seorang guru harus dipatuhi dan diteladani segala pengajaran dan petuahnya. Layaknya pada kampung ini yang masih meemgang teguh semua ajaran dan tradisi leluhur mereka.
Warga Kampung adat Urug tidak boleh memakai genting pada rumahnya, karena menurut mereka, genting berasal dari tanah, dan tanah berada di bawah jadi tanah tidak boleh berada di atas kita.
Masyarakat Kampung adat Urug percaya bahwa mereka merupakan keturunan Prabu Siliwangi,
di kerajaan Pajajaran Jawa Barat
Raja di Kerajaan Pajajaran Jawa Barat.Dalam penjelajahan ke kampung adat Urug, saya bertemu dengan ketua adat yaitu Pak Kolot (Abah) Ukat yang merupakan kasepuhan ke-11 dari garis keturunan Prabu Siliwangi.
Abah mengatakan, sejumlah adat istiadat masih tetap dijaga dan dilestarikan dari bertani yang merupakan pekerjaan bagi seluruh warga kampung Urug dan menggelar sejumlah upacara adat.
Di kampung ini juga masih banyak terdapat bangunan tradisional yang tidak dirubah sama sekali,
Dirumah ketua adat kampung Urug sendiri juga masih sangat tradisional, dengan tidak menggunakan genting pada atap rumahnya, dan masih terdapat sejumlah perabotan tradisional.
